Jumat, 27 Mei 2011

GIZI

Pengertian status gizi
Status Gizi merupakan ekspresi satu aspek atau lebih dari nutriture seorang individu dalam suatu variabel (Hadi, 2002). Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu (Supariasa, dkk, 2001). Sedangkan menurut Gibson (1990) menyatakan status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya.
KLASIFIKASI PENYAKIT GIZI SALAH
Penyakit gizi semakin lengkap diketahui dengan kemajuan-kemajuan dibidang ilmu gizi dan tehnik risetnya. Banyak penyakit yang tadinya tidak diketahui sebabnya dan dimasukkan kedalam penyakit disposisi, ini ternyata merupakan penyakit kelainan gizi.
Penyakit gizi salah dapat digolongkan kedalam tiga kelompok yaitu:
1. Penyakit-penyakit bawaan, berdasarkan kesalahan susunan genetik yang menyebabka kelainan dalam sintesa enzim, yang dimulai dari kesalahan genetik, metabolisme (dengan perantara enzim), sehingga menyebabkan terjadinya penyakit-penyakit ini disebut juga dengan “inbornerros of metabolism”. Penyakit gizi akibat kessalahan genetik dapat menyebabkan:
o Enzim tertentu menurun sehingga mengakibatkan penderita akan mengalami intoleransi glukosa, intoleransi fruktosa dan lain-lain.
o Penyakit gangguan metabolisme
o Penyakit degeneratif (penurunan).
Contoh kesalahan genetik dapat menyebabkan produksi insulin menurun sehingga dapat mengakibatkan gangguan metabolisme glukosa rusak (diabetes militus)
2. Penyakit-penyakit berdasarkan ketidak seimbangan antara “intake” dan “requirement” dan zat-zat gizi.
Dilihat dari intake dan requirement ada dua kemungkinan:
1. Penyakit gizi lebih. Contoh: Obesitas yang berkembangan menjadi diabetes militus, jantung koroner, immunity diseases, dan lain-lain.
2. Penyakit gizi kurang ada dua kategori:
·         Penyakit devisiensi gizi yang komplek.
Contoh kwashiorkor (yang disebabkan karena kekurangan kalori dan protein), marasmus (yang disebabkan karena kekurangan kalori), busung lapar (yang disebabkan karena kekurangan protein).
Berdasarkan sebab yang mengakibatkan gizi salah, dibedakan menjadi dua yaitu gizi salah primer dan gizi salah skunder. Pada gizi salah primer,kelainan terletak pada intake dan pada makanan, baik merupakan kelebihan maupun kekurangan. Intake pada gizi salah skunder adalah mencukupi, tetapi terdapat rintangan pada rangkaian pada proses pencernaan, penyerapan, transportasi, dan ubilization daripada zat-zat makanan. Pada gangguan itu terjadi sesuatu keadaan devisiensi dalam efektifitas dari zat-zat makanan. Gangguan lain yang menyebabkan gizi salah skunder ialah keadaan-keadaan yang mempertinggi destruksi atau ekskresi zat-zat makanan, sehingga persediaannya untuk penggunaan dalam tubuh menjadi berkurang dapat pula terjadi devisiensi relatif. Karena kebutuhan (requirement) bertambah, sedangkan persediaan zat-zat makanan seperti biasa. Semua faktor yang menyebabkan gizi salah skunder disebut dengan conditioning factors kemungkinan terjadi conditioning factors yang menimbulkan gizi salah pada seorang penderita suatu penyakit, harus mendapat perhatian dokter sepenuhnya, dengan cara mencegah gizi salah baik primer maupun skunder.
3. Penyakit – penyakit keracunan makanan
 BEBERAPA JENIS PENYAKIT
Banyak masalah-masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat tidak adanya keseimbangan gizi yang lebih dikenal sebagai akibat gizi salah. Dalam pembahasan gizi salah yang dapat menimbulkan masalah kesehatan tidaklah semata-mata karena keadaan kurang gizi, namun kelebihan gizipun dapat menimbulkan gangguan pada manusia. Jadi dapat disimpulkan bahwa yang tergolong dalam gizi salah (malnutrisi) ini terdapat dua golongan yaitu kurang gizi (under nutrition) dan kelebihan gizi (over nutrition). Penyakit yang disebabkan oleh kelebihan gizi (over nutrition) sering dijumpai pada masyarakat dinegara-negara maju seperti penyakit jantung koroner, darah tinggi (hipertensi), dan lain-lain. Sedangkan di Negara-negara yang sedang berkembang pada umumnya banyak dijumpai keadaan kurang gizi yang sering disebut dengan Kurang Energi Protein (KEP), devisiensi vitamin A, gangguan akibat kekurangan iodiom (GAKI) dan lain-lain yang nantinya dapat berakibat pada turunnya daya tubuh dan memudahkan untuk terserang berbagai macam penyakit infeksi.
Macam-macam penyakit yang disebakan oleh gizi salah antara lain:
1.      Obesitas
Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelebihan lemak dalam tubuh. Secara klasik obesitas telah diidentifikasikan sebagai bobot yang lebih besar dari 20% bobot yang layak bagi pria dan wanita untuk tinggi tertentu.Berdasarkan devinisi obesitas pada wanita adalah kandungan lemak dalam tubuh yang lebih 30%, sedang pada pria batas bawahnya lebih rendah yaitu antara 20-25%.adanya perbedaan ini disebabkan adanya karena pertimbangan lemak per bobot tubuh total pada wanita lebih besar daripada pria.berdsaarkan morfologi jaringan adipose yang dijadikan tumpuan, maka obesitas diidentifikasikan sebagai hipertrofik, yang dicirikan oleh pembesaran ukuran sel lemak atau hiperplastik, hipertrofik yang dicirikan oleh bertambnya sel-sel lemak maupun oleh pembesaran ukuran sel.Biasanya obesitas hipertrofik berkolerasi dengan obesitas pada umur dewasa sedang obesitas sedang hiperplastik hipertrofik berkolerasi dengan munculnya obesitas pada masa kanak-kanak atau remaja. Dalam usaha mencegah dan mengobati timbulnya obesita, diperlukan pengetahuan tentang penyebab penyebab munculnya kelebihan lemak dalam tubuh. Klasifikasi obesitas sebagian bersifat endogen dan dan bersifat eksogen,dengan jelas mengimplikasikan adanya penyebab obesitas internal(metabolic indokrin) dan eksternal (berkaitan dengan diet),sehingga banyak sekali usaha yang dilakukan untuk menilai peranan factor genetic dan lingkungan, terhadap semua jenis obesitas.
Obesitas adalah peningkatan kegiatan liporprotein lipase (LPL) dan peningkatan ukuran sel lemak sepanjang minggu pertama kehidupan.LPL adalah enzim yang menghidrolisis bagian trigli serida dari khilomikro yang beredar dan protein berkepadatan sangat rendah (very low density lipprotein=VLDL) menjadi asam lemak bebas (free fatty acid = FFA) yang kemudian diangkut melintasi membrane sel, diesterkan kembali, dan disimpan sebagai lipid didalam sel.Faktor-faktor lingkungan utama yang dianggap berperan terhadap munculnya obesitas pada manusia yang meliputi makan berlebih sejak dini, makan tanpa batas, factor social ekonomi dan budaya juga memainkan peranan yang nyata, meskipun tidaak secara langsung mempengaruhi munculnya obesitas.
Suatu ciri obesitas yang telah disepakati oleh para peneliti bahwa adanya kecenderungan obesitas akan tetap saja obesitas, atau jika dapat diturunkan bobot tubuhnya dengan plengobatan maka setelah pengobatan selisih bobot tubuhnya akan meningkat kembali.
Pengobatan obesitas dapat dilakukan melalui:
·         Diet dengan cara puasa, khusunya diet rendah kalori, dimana terdapat pada makanan yang kaya serat dan rendah lemak, dimana makanan yang kaya serat akan menyebabkan gastric empeting tinggi (tahan lama dalam lambung), mengikat lemak atau kolesterol, transite time(waktu tinggal diusus) rendah dan mengakibatkan rasa kenyang yang lama.
·         Latihan fisik, dimana sangat efektif untuk menurunkan berat badan, apabila didampingi dengan pembatasan masukan kalori.
·         Pengulahan prilaku dimana diet dapat dilakukan denga mengubah nafsu makan dengan menginduksikan suatu keadaan metabolik yang merangsang anoreksia yang disertai dengan mobilisasi lipid.
·         Pembedahan
·         Farmakologik

 Kekurangan kalori protein
Di Indonesia hampir sepertiga anak pra sekolah menderita KKP atau PCM (protein calori malnutrision) yang disebabkan oleh karena kebiasaan makan yang tidak cukup mengandung kalori dan protein, sehingga akan menyebabkan terjadinya defisiansi protein dan kalori atau kekurangan kombinasi antara keduanya.KKP seringkali dijumpai pada anak usia 6 bulan sampai dengan 5 tahun, dimana pada usia ini tubuh memerluksn zat gizi tinggi, sehingga apabila kebutuhan zat gizi itu tidak tercapai maka tubuh akan menggunakan cadangan zat makanan yang ada, sehingga lama kelamaan cadangan itu akan habis dan akan meenyebabkan kelainan pada jaringn, dan proses selanjutnnya dalam tubuh akan menyebabkan terjadinya perubahan dan akhirnya akan menimbulkan kelainan anatomis.
Jenis KKP atau PCM ini dikenal dalam tiga bentuk yaitu: kwarshiorkor, marasmic kwarshiorkor, dan marasmus.
1. Kwarshiorkor, penyakit ini terjadi akibat tidak cukupnya makanan yang dikonsumsi dan tidak cukupnya protein. Jenis penyakit ini sering dijumpai pada bayi dan anak usia 6 bulan sampai 5 tahun pada keluarga berpenghasilan rendah, dan umumnya kurang sekali pendidikannya.
Tabel 1.1Penggolongan diet penururunan bobot tubuh
No
Jenis diet
Keterangan
Ciri-ciri
I
Nilai gizi seimbang, kalori tanpa batas,kalori tebatas, jenis beragam.
Formula.
Homogen cair diet campuran berkalori rendah (800-1200 kkl).
Homogen cair
Monoton, masukan kalori
Masukan kalori diawasi ketat, menoton
II
Nilai gizi tak berimbang(dapat pula kalori terbatas).
Perbandingan zat gizi diubah
Protein atau karbohidrat tinggi, lemak rendah.
Koefisienan pemanfaatan kalori rendah, penimbunan lemak berkurang, susah mencari bahan makanan penganti
Pebandingan zat gizi diubah.
Karbohidrat rendah, lemak atu protein tinggi.
Ketosis nafsu makan menurun, kehilangan kalori disebabkan menyebabkan ekresi rendah, susah mencar bahan makanan pengganti
Mengutamakan bahan makanan khusus.
Aggur, rumput laut, vitamin B6,dll
Mengandung lipolisis, penurunan keefisienan pemanfaatan kalori menoton
III
Rendah kalori
Serat kasar tinggi, lemak rendah
Laju makan trhambat(perlu lebih sering mengunyah) pencernaa/penyerapan zat gizi terhambat, mnimbulkan rasa kenyang
IV
Puasa
Diet berkalori rendah sekali
Protein/campuran Protein/karbohidrat 300-600 kkal/hari
Lemak tubuh berkurang, protein tubuh berlebih, ketosis, lemak tubuh dan protein berkurang, sangat kategonik
Puasa penuh
Tanda-tanda penyakit ini adalah:
·         Bengkak pada tangan, kaki, atau anggota badan yang lain.
·         Berat badan kurang karena tidak sesuai dengan umur.
·         Wajahnya sembab dan otot-ototnya kendur.
Karena adanya pembekakan maka penurunan berat badan tidak terjadi, tetapi pertambahan tinggi terhambat. Lingkaran kepala mengalami penurunan. Serum albumin selalu rendah bila turun sampai 2,5 mg/ml atau lebih rendah, mulai terjadi pembekakan.
Keadaan yang demikian biasanya disertai dengan tanda-tanda:
·         Rambut tipis dan kulat kusam.
·         Pucat karena anemia
·         Beraknya encer
·         Ulkus/pecah pada berbagai tempat
·         Pembesaran hati
·         Kulit pecah dan mengelupas
·         Gejala kurang vitamin A
2) Marasmik Kwarshiorkor adalah gambaran dua jenis penyakit gangguan gizi yang sangat penting.Dimana ada sejumlah anak yang menunjukkan keadaan mirip dengan marasmus, yang ditandai ddengan adanya odema, menurunnya kadar protein (albumin) dalam darah, kulit mengering dan kusam serta otot menjadi lemah.
3) marasmus disebabkan karena kekurangan kalori yang berlebihan, sehingga menyebabkan zat cadangan makanan (tersimpan) dalam tubuh terpaksa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Penyakit ini banyak ditemukan peda bayi dibawah usia 1 tahun, yang disebabkan karena tidak mendapat ASI atau penggantinya.
Tanda-tanda yang sering dijumpai:
·         Sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit bahkan sampai berat badan dibawah waktu lahir.
·         Wajahnya seperti orang tua.
·         Kulitnya keriput, pantat kosong, paha kosong, tangan kurus, dan iga nampak jelas.
            Keadaan seperti ini biasanya disertai dengan tanda-tanda:
·         Pucat karena anemia
·         Beraknya encer
·         Dehidrasi, banyak kekurangan cairan tubuh
·         Gejala kekurangan vitamin A dalam mineral.
·         Pencegahan terhadap gangguan gizi sebagai akibat dari KKP atau PCM, yaitu dengan melakukan kegiatan penyuluhan gizi pada masyarakat yang bertujuan untuk menyadarkan, memperbaiki dan merubah tingkah laku/kebiasaan masyarakat untuk menerapkan kebiasan makan yang baik, misalnya dengan cara sebagai berikut:
·         Makanan sehat
·         Penggalakan ASI sebagai makanan bayi terbaik.
·         Makana tambahan bayi diatas 6 bulan
·         Pekanekaragaman menu dengan memperhatikan segi gizi, harga dan
·         Makanan anak pada waktu sakit
·         Makan ibu hamil dan menyusui
·         Hubungan makanan dengan pertumbuhan anak
·         Hygine dan sanitasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar